Kemasan makanan tepung jagung mengacu pada bahan kemasan yang terbuat dari tepung jagung, sumber daya alami dan terbarukan. Bahan -bahan pengemasan ini bersifat biodegradable dan kompos, menawarkan alternatif berkelanjutan untuk kemasan plastik tradisional.
Pati jagung, yang berasal dari biji jagung, diproses untuk mengekstrak komponen pati. Pati ini kemudian diubah menjadi bioplastik yang disebut asam polilaktat (PLA) melalui proses yang disebut fermentasi. PLA dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai jenis kemasan, termasuk baki makanan, wadah, cangkir, dan film.
Kemasan makanan tepung jagung berbagi banyak karakteristik dengan kemasan plastik tradisional, seperti daya tahan, fleksibilitas, dan transparansi. Ini dapat secara efektif melestarikan dan melindungi makanan, memastikan keamanan dan kualitasnya. Namun, keuntungan utama dari kemasan tepung jagung adalah sifatnya yang ramah lingkungan.
Selain itu, kemasan makanan tepung jagung berasal dari sumber daya terbarukan - Corn - menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan kemasan yang terbuat dari bahan bakar fosil. Dengan menggunakan tepung jagung sebagai bahan baku, kita dapat mengurangi ketergantungan kita pada sumber daya yang tidak terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang terkait dengan produksi plastik.